Tuesday 24 July 2018

Hamparan Debu Detik Demi Detik

Hamburkan awan- awan abu- abu di langit siang,
Kelabunya melambangkan rasa putus asa.
Kadang disaat tak percaya waktu itu datang,
Hanyalah penantian yg dijalani hari demi hari.

Dalam risaunya jiwa,
Tak bisa rasanya lolos dari dalamnya kabut dihamparan jalan.
Hidup seharusnya tak selalu pahit berasa,
Membuat orang orang menjadi risau.

Detik demi detik tlah kulalui,
Untuk mencari jawaban.
Dimana hal itu datang ketika putus asa tiba,
Bak biadadari turun dari khayangan.


Dia ...
Menambah asaku untuk kembali bangkit,
Dari sebuah keterpurukan mental yg mendalam.

Dia ...
Bisa mendamaikan emosi ini,
Yang selalu bergejolak dikala senja.

Dia ...
Seseorang yg memegang kendaliku,
Tuk bisa membuka pintu- pintu keikhlasan dalam asa.

Tidak lah menjadi sebuah batu sandungan buatku dalam bertapak.
Entah mengapa risalah hati ini dapat terobati ketika bertemu dengan nya.
Hanyalah syukur yg dapat kuberikan padamu Ya Allah,
Kau datangkan dia disaat yg sangat tepat.

Kedamaian menyelimuti,
Keikhlasan menghampiri,
Tanpamu sepertinya aku hanya menjadi hamparan debu yg usang oleh waktu ..
I love you ..

Jogja, 22 Juli 2018 ..
Kupersembahkan untukmu gadis kecilku, Arnindhita ..

No comments:

Post a Comment