Tuesday 24 July 2018

Hamparan Debu Detik Demi Detik

Hamburkan awan- awan abu- abu di langit siang,
Kelabunya melambangkan rasa putus asa.
Kadang disaat tak percaya waktu itu datang,
Hanyalah penantian yg dijalani hari demi hari.

Dalam risaunya jiwa,
Tak bisa rasanya lolos dari dalamnya kabut dihamparan jalan.
Hidup seharusnya tak selalu pahit berasa,
Membuat orang orang menjadi risau.

Detik demi detik tlah kulalui,
Untuk mencari jawaban.
Dimana hal itu datang ketika putus asa tiba,
Bak biadadari turun dari khayangan.


Dia ...
Menambah asaku untuk kembali bangkit,
Dari sebuah keterpurukan mental yg mendalam.

Dia ...
Bisa mendamaikan emosi ini,
Yang selalu bergejolak dikala senja.

Dia ...
Seseorang yg memegang kendaliku,
Tuk bisa membuka pintu- pintu keikhlasan dalam asa.

Tidak lah menjadi sebuah batu sandungan buatku dalam bertapak.
Entah mengapa risalah hati ini dapat terobati ketika bertemu dengan nya.
Hanyalah syukur yg dapat kuberikan padamu Ya Allah,
Kau datangkan dia disaat yg sangat tepat.

Kedamaian menyelimuti,
Keikhlasan menghampiri,
Tanpamu sepertinya aku hanya menjadi hamparan debu yg usang oleh waktu ..
I love you ..

Jogja, 22 Juli 2018 ..
Kupersembahkan untukmu gadis kecilku, Arnindhita ..

Wednesday 30 December 2015

Berpasir diparas tepian danau

adanya butiran garam mengoyak keangkuhan durja
menolak lupa untuk memberi alasan
serpihan serpihan emas meninggalkan asa,
dimana kita sedang berpijak?

tak kuasa menunggu sebuah kenistaan
yang tak akan kembali untuk membaru
hanya karena-Mu lah,
hijau daun berserpih kekarang tepian kering.

mungkinkah mereka selalu setia?
adakah asa yang ingin menolak lupa?
dengan siapakah elang elang itu berlalu lalang?
menyalahgunakan kaca untuk berpaling dari kehampaan.

siang dan malam datangnya silih berganti
bagai angin malam yang berhembus dari timur ke barat daya,
sepertinya teriakan sasangkala-lah, dan itu apa?
itu tidaklah sebuah peristiwa yang meruncing ...
terkikisnya pelipis rindu dalam mencinta dirimu ...

fuad dhahana, 22 Juli 2018

Monday 21 December 2015

Pertama dan Akhir Kali nya

Tak menyangka waktu sudah usai
Melambaikan tangan kepadanya
Dibalik senyum yg berlumur dusta
Sayap terhempas dalam hamparan itu

Dalam sebuah pertemuan
Pasti akan berpisah juga
Entah dalam dimensi hati atau waktu
Entah ini nyata ataulah ssbuah fiksi belaka

Keindahanmu wahai bidadari
Berkilaukan cahaya yang menggelora dalam jiwa
Tatlaka sebuah jawaban sudah terucap
Entah di dunia atau akherat

Friday 25 September 2015

Sudah Tidak Aneh Lagi ..

dalam kehidupan, ada yg dinamakan firasat / feeling, serta keinginan. apa maksudnya itu? tentu saja itu merupakan substansi dan kegiatan yg dilakukan manusia demi mendapat sebuah hal yang dinginkan, yakni dengan beberapa tahapan yg harus dilalui sebagai berikut :

1. niat
2. usaha
3. hasil

dari 3 langkah diatas, tentunya kita sudah melakukannya demi mendapat sebuah jawaban dari firasat yang kita dapat. mengenai feeling ke seseorang yg dikagumi, berlanjutlah ke niat yg ingin memiliki, biasanya hal seperti ini disebut "cinta". akan tetapi bagaimana jika cintamu itu terlalu instan dan terlalu dini usianya? apakah kuantitasnya / kualitasnya yg kamu inginkan? ya itu hanya dirimu yg tau.

dari segi niatan, benar2 sudah mentok ingin mengikat seseorang tersebut dengan janji suci. jarak jauh ditempuh. mengutarakan kejujuran yg pahit, menginginkan dia bersanding disisiku, tapi inget kita gak bisa memaksakan kehendak dari 1 pihak lho ya, tentu kita sih sebagai seorang laki2 bukan untuk dipilih dan kita memilih, mengejar cinta yg blm pasti, sehingga sebuah usaha pun dilancarkan dan hasilnya pun dicapai, ingat "hasil" disini bisa berupa sebuah kegagalan / keberhasilan.

dalam hidup tentunya kita tidak bisa memaksakan kehendak terhadap seseorang, bahkan terhadap istri kita pun kelak dan anak2 kita pun tidaklah pantas memaksakan kehendak secara berlebihan. namanya juga paksaan itu tidak baik. ikhlas itu kuncinya, biarpun kita mendapat kegagalan dalam sebuah usaha, namun kita harus tetep bisa melapangkannya,Tuhan tak pernah memberi rencana yg lebih buruk. itu saja sih ikhlas kita.

so? bagi yg sudah berusaha tapi masih gagal ingat pepatah "jika kau mencintai seluas daratan, maka kau harus merelakan juga seluas samudera."

sekian

Sunday 13 September 2015

Sepenggal Aneh

Jujur sih, bukan ingin rasis atau apa. Penulis memang dulunya ada pengalaman buruk di 2 kota yg penulis maksud, yakni Surabaya dan Surakarta, penulis sadar bahwa menjelek2an sebuah kota dengan oknumnya itu sangatlah sensitif dan bakal menjadi bumerang baginya, kenapa? yup .. kedewasaan ialah kuncinya,

1. penulis selalu emosi dijalan ketika memasuki kota Solo Jateng, kenapa? trafficnya kurang begitu disukai oleh penulis, banyak yg ngawur, spion tak pernah dipakai, crowded (macet) dan debu emisi gas buang dari bus bus kota, penulis hambar dan serasa ingin cepat2 meninggalkan kota yang semrawut ini.

2. didunia maya pada kususnya di sosmed, penulis sering didapati cekcok dengan oknum2 warga Surabaya karena mereka terlalu jujur dan terlalu kontras dengan budaya kota sang penulis, setiap komentar demi komentarnya, penulis selalu dikomentari oleh oknum2nya, tak perduli siapa mereka dan apa jabatan mereka.

3. sebelum ibunda penulis tiada, penulis sering sekali ngomel2 didepan ibunda, dimana selalu ujung2nya penulis dimarahin dan disadarkan, "awas nanti malah dapet jodoh dari sana kapok kamu dek." hmmm, penulis merupakan sosok yang sombong dalam menanggapi ibunda waktu itu,

tapi kini, penulis sadar, bahwa ibunda yang telah tiada memberikan cerminan yg baik kepada penulis dimana rasis itu tak baik dan tidak semua oknum yg bersalah mencerminkan budaya kearifan lokal kota setempat. sepertinya sudah bukan rahasia umum juga, tapi itu tetap saja semuanya ialah ajang "pendewasaan" dan menjadi "dewasa" itu pilihannya, teka teki mulai terkuak. satu demi satu clue terbuka lebar, penulis ingin momentum ini menjadi baik dan nyata kelak.

karena waktu yang tepat tak kan pernah datang pada orang yg menunggu, jempulah bolamu dan lakukan gol indah ke gawang lawanmu sehingga kemenanganmu mutlak dan pantas,

usai saja ketidak jelasan malam ini hehe,
sekian ..

Saturday 12 September 2015

Teman

terbang tanpa arah tujuan,
dari barat ke timur pun sebuah harapan berlalu
seluruh isi dari curahan hati tak terbantahkan
melesat secepat kilat.

pesona kerinduan akan hati yg bahagia,
menjamah awan dengan risaunya
kegelapan malam menghantui
gelihsah didada tak dapat dipatahkan

terdengarlah kicau burung gereja,
meramaikan nistanya lorong lorong kelabu
berandai andai tanpa secuil ikhlas
meraung raung dalam batasan kemunafikan

tiba tiba bergejolak asa di jiwa,
memerlihatkan indahnya kata
hanya satu kata yang tertera tuk melampiaskan kegelisahan itu
"teman" kita tak lekang oleh waktu.

Saturday 5 September 2015

Rasa Harmoni Itu

Kekaisaran jiwa putih berisikan kasih.
Menggelora jiwa dengan ketukan cinta.
Aroma-aroma kasih mesranya bagai sapu tangan putih.
Sindiran cinta berkeluh kesah dgn adanya jiwa.

Kupu-kupu datang dengan silih berganti warna.
Dedaunan berkumpul krn angin yg datang.
Nafsu memang akan lekang oleh waktu.
Namun rasa ini tak kan hilang dalam asa.

Harmoni salurkan selarasnya harapan dan keinginan.
Harmoni berikan cerahnya masa depan.
Harmoni akan satukan seluruh rasa dan cinta.
Dan harmoni pasti akan berikan yg terbaik untuk kita berdua.